Skip to main content

Jadi milikku, mau?

Kamu berdiri di depanku. Memesona, seperti biasa. Kamu menarik nafas panjang, seakan pembicaraan ini terlalu berat untukmu. Aku diam, menunggumu bicara.

Kamu masih diam, menatapku dalam. Menimbang-nimbang. Aku menatap matamu, kutemukan keraguan disana. Aku sayang padamu, tak bisakah kau lihat itu? Tak usah kau ragu, hati ini milikmu.


Kamu masih terdiam. Aku mulai gerah dengan kebisuan ini. Dapat kulihat kau kebingungan mencari kata-kata. Kutarik nafas panjang.


"Jadi milikku, mau?", kataku.


Matamu spontan berbinar, senyum mengembang di bibirmu. Tiba-tiba kau memelukku. Hangat. Erat. Lalu kau kecup pipiku sekilas. Aku terpana.


"Terima kasih.", katamu. "Aku akan mengatakannya."


Kau tergesa keluar dari ruangan, untuk mencari dia. Untuk mengucapkan kalimat tadi padanya. Kalimat yang sedari tadi kau cari.


Kau pergi. Sehingga tak kau lihat betapa ku terluka. Tak kau lihat betapa inginnya aku memilikimu. Tak kau sadari bahwa kalimat itu tulus kuucapkan padamu. Tak kau tahui hatiku remuk kini. Tak kau saksikan tubuhku sontak melunglai, membentur lantai, dan air mataku mengalir deras. 


Kau pergi. Mencari dia. Aku disini. Menangis dan terluka. Dan kau tak sadari. Dan aku menangis.

Comments

  1. agak miris baca ini, sambil ketok-ketok meja supaya ga kejadian, hehee..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tick Tock Escape

I should have wrote this review sooner . Akhir-akhir ini lagi happening banget game detektif-detektif-an atau puzzle rooms . Awalnya denger tentang game ginian dari adikku tersayang, karena di Jakarta katanya nge- trend banget. Dia yakin aku bakalan suka game ini dan ngajakin main di Bandung. Salah satu tempat yang eksis banget itu namanya Ticktock Escape Room di Ciwalk Bandung. Awalnya nyoba main room yang level medium , pilihannya The Mansion's Heist atau Murder at Opera House. Kita main bertiga: aku, adikku, dan sepupuku. Biayanya lumayan sekali main, di atas 100 rb per orang. Biaya dan info lebih lengkap bisa liat disini . Lebih banyak pemainnya, biaya per orang nya jadi lebih murah. Kita nyoba main di Murder at Opera House. Sebelum masuk, semua HP dan tas harus disimpan di loker yang ada di luar ruangan. Pokonya masuk ke dalam ruangan itu hanya bawa diri sendiri aja, ga bawa pulpen atau apapun. Lebih baik booking dulu sebelum main, supaya room yang kita mau

A Journey To India (part 2)

So, kemaren sampe mana ceritanya? Ngurus-ngurus dokumen ya? Well, here's some more. Flight gw jam 11.50 siang dari Cengkareng, naik Malaysia Airlines. Yep, the famous MH flights yang ada di berita akhir-akhir ini. Berangkat naik Primajasa jam 5 pagi, dan pas sebelom berangkat tiba-tiba ibu naik ke bis hanya untuk ngasih tasbih. Tasbih! Bikin makin gimanaaaaaa ga sih? Hehehehe.. Well , bismillah. Here I go! Yang bikin deg-degan sebenernya adalah will I make it ? Karena biasanya pergi dinas kan berdua. At least kalo ada apa-apa, ya ada temennya. Ini sendirian banget. Serius, gw takut. Apalagi dengan tensi yang masih tinggi, ngukur sebelum berangkat di 150/100. Tapiii yaaa dijalani aja. Berangkat jam 5, nyampe bandara jam 8an. Kepagian. Mau check in , nunggu dulu lah jam 9an. Nongkrong sendirian kayak orang bingung di bandara. Sarapan roti di kursi tunggu yang di luar gate, so sad actually . I feel all alone. Abis sarapan, minum obat, nongkrong, bengong, akhirnya memut

Buang sampah

from pexels.com Selalu miris kalo liat ada yang buang sampah sembarangan. Baik itu dari mobil dilempar ke luar, buang sampah di dalam angkot, atau sambil jalan kaki dilempar aja sampahnya dengan cuek. Tapi paling miris kalo liat ada anak kecil yang ngasihin sampahnya ke ibunya, lalu ibunya dengan enteng ngebuang sampahnya gitu aja ke selokan atau jalan.  Is it so hard to keep your trash with you until you find a trash can?? Apa susahnya ngantongin bungkus permen sampe nemu tempat sampah? Atau masukin bungkus makanan ringan ke tas sampe nyampe rumah dan lalu dibuang di tempat sampah? Dari kecil, gw selalu diajarin Ibu untuk ngantongin atau megang sampah (bungkus permen, botol minum kemasan, bungkus makanan ringan) sampe nemu tempat sampah atau sampe pulang ke rumah. Tapi kenapa orang tua jaman sekarang kebanyakan ga seperti itu? Padahal mereka yang paling kenceng protes kalo rumahnya kebanjiran karena selokannya penuh sampah. Mereka juga yang suka bi