Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

England The Dreamland

" Final call to all passengers of flight SQ965 to Jakarta, please board the aircraft through gate D2 immediately, thank you. ", sayup-sayup kudengar panggilan boarding . Pengalaman 9 hari terakhir berpacu di ingatan. Menaiki London Eye, mencari second star to the right of Big Ben (you know, the gate to Neverland on Peter Pan's movie) , berpose di Abbey Road, menginjakkan kaki di Westminster Abbey, mengunjungi markas Sherlock Holmes, mengunjungi stadion-stadion sepak bola yang aku ga hafal namanya... London in autumn, baby! Pengalaman paling berkesan adalah mengetuk-ngetuk tiang platform antara platform 9 dan 10, berharap platform 9 3/4 betul-betul ada dan bahwa aku bukanlah Muggle . London di musim gugur benar-benar mempesona. Heck, London in any season would always take my breath away. All my dreams came true! Well, almost all my dreams... Kubuka foto-foto yang ada di kameraku. Isinya penuh dengan fotoku di hampir setiap tikungan. Hahahaha... Untung saja

Kamu Tidur Lagi Weh...

Duh... Dikirimin kalimat itu ma kamu, bikin hati ga karuan. Kalimat sesimpel "kamu tidur lagi weh", kok rasanya aku disayang banget ya ma kamu? Padahal aku ga sengaja bangun buat bangunin kamu subuh tadi. Emang alarm aku bunyi tiap jam segitu buat nge- charge hp. Tapi pas liat WA kamu aktif karena kamu harus berangkat subuh, ya aku tegur. Tapi balesan kamu, kok kesan yang aku tangkep, kamu sayang banget ma aku ya? Tapi aku ga boleh ge-er, kamu kan lagi ga nyari. * sigh *

A Long Life Dream

Pernah punya mimpi? Pasti pernah. Pernah punya mimpi karena manifestasi masa kecil, dimana mimpi itu makin lama makin kuat seiring waktu? Saya pernah, dan saya punya. Ini yang saya sebut a long life dream , mimpi sepanjang hidup. Masa kecil saya diisi dengan film-film kartun Disney. Salah satu yang paling terpatri di ingatan adalah film Peter Pan, dimana untuk mencapai Neverland kita harus menuju " second star to the right, straight on 'til morning " yang dilatarbelakangi megahnya Big Ben. Think of the happiest thing, it's the same as having wings. With faith, trust, and Tinker Bell's pixie dust, boom! YOU CAN FLY! Then, off to Neverland, where you never grow old. :) Sejak menonton film itu, saya ingin sekali bisa terbang, lalu ke Inggris, dan menuju Neverland. Sekarang, saat sudah besar, saya tahu manusia tidak bisa terbang. Tapi mimpi melihat Big Ben masih selalu ada di hati. Masa kecil saya juga diisi dengan membaca habis novel-novel karangan En

Kamu Maunya Apa?

Kamu maunya apa? Kemarin ga niat nyari istri katanya Berarti kita temenan aja kan? Berarti aku harus jaga hati kan? Terus kamu maunya apa? Tadi tiba-tiba nawarin permata Emang sih aku pernah bilang suka Tapi aku mau nitip, bukan minta Kamu maunya apa? Wajar ga sih kalo aku jadi gede rasa? Soalnya kamu mau direpotin cari permata Permata warna ungu yang aku suka Kamu maunya apa? Aku susah payah jaga rasa Tolong kamunya yang jelas Kalo iya ya bilang iya, nggak ya bilang nggak Kamu maunya apa?? Kalo aku maunya nyoba deket sama kamu, jelas.

Salah ngerti

Betul kan dia salah mengerti maksudmu Kamu ga ada niat deketin aku Juga belom ngobrol ma orang tua mu Apalagi berniat jadiin aku istrimu Pasrah... Ya, aku cuma bisa pasrah Walau satu lagi asa ini patah Tidak berarti semangatku payah Tapi aku bingung kini Cari dimana lagi Sesosok lelaki Untuk dijadikan calon suami? Padahal kayanya aku bisa hidup sama kamu Selalu menyenangkan ngobrol denganmu Tapi mungkin kamu bukan buatku Seperti aku yang mungkin juga bukan buatmu Kok aku tiba2 pengen nangis ya? Padahal kamu belum jadi siapa-siapa Ah, Tuhan.... Aku pasrah saja Apapun keputusanMu, aku terima Tuhan, tolong kuatkan aku Ketika melihat Bapak main dengan cucu Cucu dari sepupu-sepupuku Karena aku belum bisa kasih beliau itu Tuhan, tolong kuatkan aku Ketika melihat bayi-bayi nan lucu Anak-anak yang menggemaskan dan lugu Atau suami istri yang saling cinta dan merindu

Hey, kamu...

Dia bilang kamu mau deketin aku Katanya, aku mungkin cocok jadi istrimu Katanya juga, kamu sudah cerita tentang aku Sama orang tuamu Dia tanya, aku gimana sama kamu Dia tanya, mau ga aku didekati kamu Dia juga tanya, cocok ga kamu jadi suamiku Aku jawab, ya harus dijajaki dulu Ada dua syarat dari orang tuaku Untuk jadi suamiku Laki-laki dan muslim, hanya itu Dua syarat itu tentunya ada di kamu Aku selalu ingin punya suami Yang bisa diajak bicara dan berbagi Tentang apa saja dalam hidup ini Dan kamu enak diajak ngobrol sejauh ini Aku juga ingin pasangan Yang tingkat pendidikannya tidak jauh berbeda Supaya dia tidak minder nantinya Well, syukurlah kamu sudah S2 Tapi kok kamu dingin begitu? Katanya mau deketin aku Aku jadi ragu Takutnya dia salah mengerti maksudmu Hey, kamu... Masa aku melulu yang whatsappin kamu? Sekali-kali kamu duluan dong yang tegur aku Supaya akunya nggak ragu Hey, kamu... Memangnya kamu ga pernah kangen sama aku? A