Skip to main content

Japan Trip (Part 2 - Tokyo)

Tiba lah saat yang ditunggu-tunggu, saat keberangkatan. Deg-degan luar biasa, excited tiada tara, pokonya nano-nano banget deh. Dokumen-dokumen udah disiapin: paspor, tiket, itinerary, cara menuju dan masuk ke apartment Airbnb, dan no telepon penting (no telpon host Airbnb nya terutama). Itinerary yang umum di print (siapa tau ditanya pas di imigrasi), itinerary detail ada di HP.

Kalo naik Cathay, pasti transit di Hong Kong. 😁 and I love the airport! Pilihan makanan banyak, bandara nya ga ngebosenin, dan wifi nya kenceng. Transit di HK 2 jam doang. Cukup buat jalan santai pindah gate, refill air minum, plus video call-an sama orang rumah. Abis itu cuss lagi terbang ke Jepang. Tokyo, here we come!
Nyampe Tokyo!
Mendarat di Tokyo langsung norak pengen foto-foto dan upload di medsos. Tapi ditahan, soalnya emang ga bilang-bilang sama banyak orang kalo gw mau ke Jepang. Bertahan ga buka Path biar ga otomatis kedetect lokasi gw ada dimana. Bertahan ga posting IG. Pokonya foto jalan terus, posting dipending dulu.

Di bandara janjian ma Mbak Mia dari Toraberu buat ngasihin tiket-tiket (termasuk amusement parks tickets, suica atau metro card japan, dan Shinkansen tickets), wifi portable, plus pelunasan biaya tour (1/3 nya dalam rupiah, dibayar dari Indonesia, sisanya dalam Yen dibayar pas ketemu Mbak Mia atau orang Toraberu lain). Udah gitu dikenalin sama driver yang mau nganter kita ke apartment.

Nyampe apartment, berjuang untuk nyari cara buka pintu nya 😁. Sebetulnya sama host nya udah ditulis jelas, tapi kita nya aja yang rusuh pengen cepet masuk apartment, jadinya ga teliti. Soalnya pengen langsung rebahan, badan lumayan cape. Selesai leyeh-leyeh, lanjut ke Ueno Park buat liat sakura. Sayang nyampe Ueno udah sore dan mulai gelap (gara-gara kelamaan istirahat), tapi masih sempet dapet beberapa foto selfie yang lumayan, plus sempet nelpon ibu buat pamer sakura. Beres dari Ueno, pulang ke apartment sambil mampir convenience store buat beli dinner.

Sakuraaaaa!
Hari kedua ke Disneyland seharian. Kita mutusin untuk pulang sebelum fireworks, soalnya besoknya mau ke Disneysea seharian. If you have to choose between the two, choose Disneysea. Kenapa?
1. Disneysea cuma ada di Jepang
2. Untuk orang yang udah dewasa, attractions di Disneysea lebih cocok dan menantang.

Di Disneyland Japan, lelah tapi bahagia.
Pulang dari Disney world, kaki super cenut-cenut. Tiap balik apartment, langsung oles balsem atau pasang koyo saking pegelnya. Yaaahh, di Indonesia ga biasa jalan kaki sebanyak itu. Di Jepang wajib jalan kaki. 😅

Perks nya pake self guided tour mulai kerasa. Setelah dua hari maen, kita mulai kecapean. Mulai makin siang bangunnya. Sehingga akhirnya kita bertiga memutuskan dengan berat hari untuk skip ke Tsukiji Fish Market. Dengan pake self guided tour, kita bebas ganti-ganti itinerary sesuai kondisi, ngeskip beberapa tempat, bisa lebih lama di satu tempat dan lebih sebentar di tempat lain. Lebih santai, dan ga ngerepotin orang lain.

Gw punya sahabat sejak SMP yang sekarang kerja di Tokyo, jadi harus disempetin ketemuan. Ketemuan abis dia pulang kerja, ditemenin belanja oleh-oleh, diajak jalan ke Odaiba, diajak makan sushi yang halalan toyyiban (lupa nama tempatnya, ntar gw nanya dulu yaaakk), pokonya kangen-kangenan sampe puas.

Ketemu sahabat selalu menyenangkan.
Next day, ke Kawaguchiko berharap ketemu sama Fuji san. Sayang seribu sayang, cuaca ga bersahabat, jadi ga bisa liat Fuji, ga bisa naik juga. Cuma mentok sampe Kawaguchiko. Pilihannya bisa balik lagi atau ke lake Kawaguchiko. Entah kenapa kita bertiga males ke lake, akhirnya kita makan ramen, trus balik dan mampir Gotenba (branded outlet gitu).

Tokyo days are over, next post Osaka yaaa.. 

Comments

Popular posts from this blog

Kamu yang Entah Dimana

Mendadak merasa lelah  Seakan tubuh ini pecah  Pikiran pastinya gundah  Penat di hati membuncah  Ingin ada seseorang di sebelah  Yang ada saat aku payah  Sabar ketika aku marah  Sayangi aku tak terbelah  Hai kamu yang entah dimana  Kapan ya kamu ada?  Kapan ya kita berjumpa?  Aku inginnya segera  Hai kamu yang entah dimana  Apa kamu belum lelah berkelana?  Apa kamu belum ingin melabuhkan jiwa?  Denganku berbagi suka duka  Hai kamu yang entah dimana  Aku sudah lelah sendiri saja  Ingin bersama kamu secepatnya  Saling menyayangi seutuhnya  Hai kamu yang entah dimana  Bersua denganku yuk, segera?  Lalu kita berkelana bersama  Kesini dan kesana berdua 

About me

PNS. Suka baca, suka main, suka makan, suka nonton, suka nulis. Single and available. Domisili utama di Bandung, kerjaan sejak Januari 2018 banyaknya keliling Indonesia. Suka baca novel fiksi dan komik, penggemar J.K. Rowling dan Rick Riordan. Suka main ke mall, main ke pantai, main kemana-mana. Suka nonton film kartun, drama romantis, paling ga suka film horror, I speak fluent FRIENDS quotes. Suka denger musik yang easy listening, mulai dari lagu evergreen, K-Pop, Indonesia. Suka nulis, tapi suka ga konsisten juga nulisnya. 

Itu Bukan Aku

“Perempuan itu... Ketawanya ga kenceng begitu Ketawanya merdu dan syahdu Sambil tutup mulut, malu-malu” “Perempuan itu... Ngomongnya harus lemah lembut Nada suaranya halus Ga pake nada tinggi seperti itu” Perempuan yang kayak gitu... Sayangnya bukan aku Yang kalo ngomong kenceng melulu Ketawanya terdengar di seluruh penjuru  Perempuan yang kayak gitu... Sayangnya bukan aku Yang kalo ngomong seringnya jujur Omongannya ga pake dipikir dulu Aku bukan perempuan yang begitu Sepertinya kau kecewa sekali padaku Harus berdusta kah aku? Pura-pura jadi perempuan yang begitu? Kau pasti tak tahu Betapa kata-katamu bagai sembilu Mengoyak dalam hatiku  Merendahkan harga diriku Kau yang aku junjung Bukankah kau sudah tahu Bahwa aku tidak seperti itu Tak bisa kah terima saja aku? Kau yang aku junjung  Aku ga sanggup berubah jadi begitu Tak bisa kah kau doakan saja aku? Jangan kau caci dan cerca melulu Kau yang aku junjung  Aku berusaha menahan mulutku  Berusaha menahan tangisku...