Skip to main content

Be mine?

God is very kind to me. After all this time, in just 2weeks he let me feel this feeling again twice. First is with him, 8years younger than me. Second is with you, someone from afar. I think my feelings for him is just a warm-up of my feelings for you. I didn't fall for him, I can like him as I should be, and I didn't want him to know my feelings. With you, it's different.

With him, when I said my goodbyes, while knowing that we could still meet, I can let go my feelings in days. I can tell my heart to stop liking him more than I should. He's a colleague, a friend at most. And my heart can accept that. My heart doesn't shattered because of that.

With you, while knowing that you would only be here for a few days more, I can't tell my heart to let go. With you, while knowing that our next meeting is as uncertain as the sun rises from the west, I can't tell my heart to like you just as I should. You're a colleague, but I want to be your friend at least, and I want to be more than that. And my heart beats faster as the thought of you comes to mind, as I closed my eyes and see your smile. My heart beats faster, my chest filled with joy that it's almost suffocating. And my heart starts to shattered as the thought of you leaving me soon haunting my mind.

Dear you, don't you know that I can't get you out of my mind? Please give me a certain sign if you're just being polite, if there's no chance for us, if you're just kind as you're kind to anybody else. I can't think straight. I keep on hoping that we could be. I'm afraid that I'd be hurt, but I want to enjoy this feeling.. Enjoy this pain that you caused me. Because it's all worthed when I see you smile everytime you look at me. It's worthed for now.

Dear you, what can I do to let you know how I feel without embarrassing myself? Will it be okay if I just tell you straight about how I feel? But I'm afraid I can't do that.. I'm afraid that you will changed, that we won't be able to laugh or talk like we used to be. It's a huge risk, should I take the risk?

Dear you, will you be mine? I want to stand at the beginning with you..

Comments

Popular posts from this blog

Tick Tock Escape

I should have wrote this review sooner . Akhir-akhir ini lagi happening banget game detektif-detektif-an atau puzzle rooms . Awalnya denger tentang game ginian dari adikku tersayang, karena di Jakarta katanya nge- trend banget. Dia yakin aku bakalan suka game ini dan ngajakin main di Bandung. Salah satu tempat yang eksis banget itu namanya Ticktock Escape Room di Ciwalk Bandung. Awalnya nyoba main room yang level medium , pilihannya The Mansion's Heist atau Murder at Opera House. Kita main bertiga: aku, adikku, dan sepupuku. Biayanya lumayan sekali main, di atas 100 rb per orang. Biaya dan info lebih lengkap bisa liat disini . Lebih banyak pemainnya, biaya per orang nya jadi lebih murah. Kita nyoba main di Murder at Opera House. Sebelum masuk, semua HP dan tas harus disimpan di loker yang ada di luar ruangan. Pokonya masuk ke dalam ruangan itu hanya bawa diri sendiri aja, ga bawa pulpen atau apapun. Lebih baik booking dulu sebelum main, supaya room yang kita mau

A Journey To India (part 2)

So, kemaren sampe mana ceritanya? Ngurus-ngurus dokumen ya? Well, here's some more. Flight gw jam 11.50 siang dari Cengkareng, naik Malaysia Airlines. Yep, the famous MH flights yang ada di berita akhir-akhir ini. Berangkat naik Primajasa jam 5 pagi, dan pas sebelom berangkat tiba-tiba ibu naik ke bis hanya untuk ngasih tasbih. Tasbih! Bikin makin gimanaaaaaa ga sih? Hehehehe.. Well , bismillah. Here I go! Yang bikin deg-degan sebenernya adalah will I make it ? Karena biasanya pergi dinas kan berdua. At least kalo ada apa-apa, ya ada temennya. Ini sendirian banget. Serius, gw takut. Apalagi dengan tensi yang masih tinggi, ngukur sebelum berangkat di 150/100. Tapiii yaaa dijalani aja. Berangkat jam 5, nyampe bandara jam 8an. Kepagian. Mau check in , nunggu dulu lah jam 9an. Nongkrong sendirian kayak orang bingung di bandara. Sarapan roti di kursi tunggu yang di luar gate, so sad actually . I feel all alone. Abis sarapan, minum obat, nongkrong, bengong, akhirnya memut

Buang sampah

from pexels.com Selalu miris kalo liat ada yang buang sampah sembarangan. Baik itu dari mobil dilempar ke luar, buang sampah di dalam angkot, atau sambil jalan kaki dilempar aja sampahnya dengan cuek. Tapi paling miris kalo liat ada anak kecil yang ngasihin sampahnya ke ibunya, lalu ibunya dengan enteng ngebuang sampahnya gitu aja ke selokan atau jalan.  Is it so hard to keep your trash with you until you find a trash can?? Apa susahnya ngantongin bungkus permen sampe nemu tempat sampah? Atau masukin bungkus makanan ringan ke tas sampe nyampe rumah dan lalu dibuang di tempat sampah? Dari kecil, gw selalu diajarin Ibu untuk ngantongin atau megang sampah (bungkus permen, botol minum kemasan, bungkus makanan ringan) sampe nemu tempat sampah atau sampe pulang ke rumah. Tapi kenapa orang tua jaman sekarang kebanyakan ga seperti itu? Padahal mereka yang paling kenceng protes kalo rumahnya kebanjiran karena selokannya penuh sampah. Mereka juga yang suka bi