Skip to main content

9 Mei 2011

Membaca sms pagi-pagi
Dari teman baik yang nikah kemarin
Terasa betapa dia bahagia hati
Tak sadar ikut bahagia diri ini

Teman baikku
Selamat menempuh hidup baru
Semoga berdua makin bahagia kamu
Semoga langgeng sampai punya cucu

Lalu berbincang dengan teman baik satu lagi
Tentang dia yang lagi bahagia sekali
Sedikit terbersit rasa ingin di hati kami
Untuk mengalami apa yang dia alami

Teman baik satu lagi sedang bijaksana
Dia berkata "Jodoh sudah jelas tertulis dalam buku hidup kita
Dengan siapa, bagaimana, kapan, sudah diatur Yang Kuasa
Masalahnya, kita belum tahu kapan waktunya tiba

Oleh karena itu, jangan berhenti berusaha
Jangan berhenti berdoa
Jangan pernah lelah meminta pada-Nya
Supaya cepat disingkap rahasianya

Siapa tahu hari ini atau esok hari
Dipertemukan dengan pujaan hati"
Air mata ini sontak menetes di pipi
Lalu hati dan bibir segera mengamini

Ya Allah, aku syukuri semua
Apapun kehendak-Mu aku terima
Dan aku takkan lelah berdoa
Semoga didekatkan dan dimudahkan segalanya

first published at FB: 9th May 2011

Comments

Popular posts from this blog

Kamu yang Entah Dimana

Mendadak merasa lelah  Seakan tubuh ini pecah  Pikiran pastinya gundah  Penat di hati membuncah  Ingin ada seseorang di sebelah  Yang ada saat aku payah  Sabar ketika aku marah  Sayangi aku tak terbelah  Hai kamu yang entah dimana  Kapan ya kamu ada?  Kapan ya kita berjumpa?  Aku inginnya segera  Hai kamu yang entah dimana  Apa kamu belum lelah berkelana?  Apa kamu belum ingin melabuhkan jiwa?  Denganku berbagi suka duka  Hai kamu yang entah dimana  Aku sudah lelah sendiri saja  Ingin bersama kamu secepatnya  Saling menyayangi seutuhnya  Hai kamu yang entah dimana  Bersua denganku yuk, segera?  Lalu kita berkelana bersama  Kesini dan kesana berdua 

DAG DIG DUG!

Kulangkahkan kaki menuju pantry . Kutenangkan diriku, kuhirup nafas panjang. Tarik nafas, buang nafas, tarik nafas, buang nafas… Kubuat secangkir teh panas. Kental. Pahit. Lalu kubawa cangkir itu ke meja kerjaku. Kulirik jam dinding, masih jam 7.30 pagi. Dia belum datang. DAG DIG DUG! Aku berusaha menenangkan diriku. Mataku tak lepas memandang pintu, sambil kuhirup tehku perlahan-lahan. Rasa pahitnya menyerang indra perasaku, sepahit apa yang kurasakan saat ini. Kenapa dia belum datang? Jam sudah menunjukkan pukul 7.45. Jam 7.55, dia masih belum datang. Ah, apa dia sakit? Kalau dia tidak datang, terpaksa aku menunda omongan ini sampai besok. Padahal aku sudah tidak sanggup lagi memendamnya. Sudah beberapa hari ini aku berperang dengan batinku sendiri, kapankah waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Sudah beberapa hari ini aku tidak bisa tidur nyenyak, khawatir akan tanggapannya tentang ini. DAG DIG DUG! Dia datang! Tepat pukul 8.00. Seperti biasa dia menyebarkan senyuman mau...

I beg you, please...

The more I tell myself not to fall for you, the more I fell.. Your little gestures make my heart melts over and over again. You come to help when I ask, without hesitate, with no fuss. You're willing to bring something I want, no questions asked, not feeling burdened. You are kind to me. Too kind. It makes me question if there is any love hidden beneath your actions. If you don't love me, please don't be that kind. Please... I beg you, please don't be too kind to me... I'm not sure I can handle any more heartache. Please... I beg you, please don't be too kind to me. For I might want you more than I would, need you more than I could, and love you more than I should. Please... I beg you, please.......