Skip to main content

Training online? Makhluk apa itu?

Pernah denger training online? Makhluk apa sih itu? 😅

Awalnya baca postingan FB seorang teman lama, dia abis ikut training menulis secara online dan lagi gencar-gencarnya mempromosikan training tersebut. Trus mikir, hmm... should I try this kind of training? Secaraaaa biasanya kalo ikutan training/diklat/kursus/whatever the name is, selalu ikut secara offline. Offline, artinya masuk kelas, ketemu muka sama yang ngajar, have a one on one experience at some point. Tapi lalu mikir, dengan hectic nya kerjaan saat ini (my schedule until Indonesia’s Independence Day already full booked), kapan gw punya waktu untuk training offline? Sementara blog ini semakin lama semakin berdebu dan telantar, bahkan draft blog post pun ga nambah-nambah. Padahal masih punya utang nyelesein cerita Japan trip tahun lalu. Yes, tahun lalu berangkatnya. Ceritanya ga kelar-kelar ampe sekarang. Hiks. 😭

Taken from Rahayu Asda post on FB

Akhirnya setelah banyak mikir, daftar deh buat ikutan Training Blogging for Beginner batch 3. Training nya dari tanggal 30 Juli - 3 Agustus 2018. Berbayar ga? Tentu dong.. biar lebih semangat trainingnya, karena merasa udah bayar dan ogah rugi. 😝 hehehehe. Tapi sebenernya ga mahal kok, belanja makanan buat kucing-kucing masih lebih mahal daripada biaya training ini. Anyway, asli ga kebayang sama sekali “kelas” nya bakal kayak apa. Ga kebayang gimana interaksinya kalo “kelas”nya pake FB group. Tapi ya nekat aja dicoba, demi blog yang lebih jaya. Dan ini hari pertama trainingnya.

Sialnya, gw juga lagi ikut diklat seminggu ini, diklat offline. Jadi tenaga udah cukup terkuras pas kelas dimulai di malam hari. Platform kelas utama memang di FB group untuk share materi nya. Nanti trainernya posting link modul di FB, trus kita baca sendiri, trus kalo ada pertanyaan bisa ditanyain di comment section. Lalu dibentuk juga group WA biar interaksinya lebih hidup, dan kelas dibagi 2 dengan trainer masing-masing. Kayanya sih dibagi 2 supaya pas pendampingan tugas (YES, training ini ada PR nyaaaaaa!) bisa lebih terkontrol.

Materi hari pertama ini dimulai dari cara bikin blog. Since I already got one, all I have to do is to make the homework which is this post. 😝 sebenernya sih tadinya mau coba-coba ganti template blog.. tapi ntar lagi aja lah, kalo udah santai. Materi lain yang juga bakal dibahas antara lain memilih niche blog, cara monetize blog (dapet duit dari ngeblog?? Mau bangeeett!!), dan (yang paling penting buat gw) menjaga konsistensi ngeblog.

So far sih kelasnya asik. Trainernya (Mbak Dira dan Mbak Rahayu) sabar banget. Background peserta juga variatif, mulai dari yang ga punya blog (jadi sekarang lagi pada bikin blog, riweuh nyari user name yang cocok, dll) sampe yang udah punya blog tapi ga konsisten nulis (seperti gw). Semoga setelah ikutan training ini, gw makin konsisten nulis yaaa.. aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Kamu yang Entah Dimana

Mendadak merasa lelah  Seakan tubuh ini pecah  Pikiran pastinya gundah  Penat di hati membuncah  Ingin ada seseorang di sebelah  Yang ada saat aku payah  Sabar ketika aku marah  Sayangi aku tak terbelah  Hai kamu yang entah dimana  Kapan ya kamu ada?  Kapan ya kita berjumpa?  Aku inginnya segera  Hai kamu yang entah dimana  Apa kamu belum lelah berkelana?  Apa kamu belum ingin melabuhkan jiwa?  Denganku berbagi suka duka  Hai kamu yang entah dimana  Aku sudah lelah sendiri saja  Ingin bersama kamu secepatnya  Saling menyayangi seutuhnya  Hai kamu yang entah dimana  Bersua denganku yuk, segera?  Lalu kita berkelana bersama  Kesini dan kesana berdua 

DAG DIG DUG!

Kulangkahkan kaki menuju pantry . Kutenangkan diriku, kuhirup nafas panjang. Tarik nafas, buang nafas, tarik nafas, buang nafas… Kubuat secangkir teh panas. Kental. Pahit. Lalu kubawa cangkir itu ke meja kerjaku. Kulirik jam dinding, masih jam 7.30 pagi. Dia belum datang. DAG DIG DUG! Aku berusaha menenangkan diriku. Mataku tak lepas memandang pintu, sambil kuhirup tehku perlahan-lahan. Rasa pahitnya menyerang indra perasaku, sepahit apa yang kurasakan saat ini. Kenapa dia belum datang? Jam sudah menunjukkan pukul 7.45. Jam 7.55, dia masih belum datang. Ah, apa dia sakit? Kalau dia tidak datang, terpaksa aku menunda omongan ini sampai besok. Padahal aku sudah tidak sanggup lagi memendamnya. Sudah beberapa hari ini aku berperang dengan batinku sendiri, kapankah waktu yang tepat untuk membicarakan hal ini. Sudah beberapa hari ini aku tidak bisa tidur nyenyak, khawatir akan tanggapannya tentang ini. DAG DIG DUG! Dia datang! Tepat pukul 8.00. Seperti biasa dia menyebarkan senyuman mau...

I beg you, please...

The more I tell myself not to fall for you, the more I fell.. Your little gestures make my heart melts over and over again. You come to help when I ask, without hesitate, with no fuss. You're willing to bring something I want, no questions asked, not feeling burdened. You are kind to me. Too kind. It makes me question if there is any love hidden beneath your actions. If you don't love me, please don't be that kind. Please... I beg you, please don't be too kind to me... I'm not sure I can handle any more heartache. Please... I beg you, please don't be too kind to me. For I might want you more than I would, need you more than I could, and love you more than I should. Please... I beg you, please.......