“Perempuan itu... Ketawanya ga kenceng begitu Ketawanya merdu dan syahdu Sambil tutup mulut, malu-malu” “Perempuan itu... Ngomongnya harus lemah lembut Nada suaranya halus Ga pake nada tinggi seperti itu” Perempuan yang kayak gitu... Sayangnya bukan aku Yang kalo ngomong kenceng melulu Ketawanya terdengar di seluruh penjuru Perempuan yang kayak gitu... Sayangnya bukan aku Yang kalo ngomong seringnya jujur Omongannya ga pake dipikir dulu Aku bukan perempuan yang begitu Sepertinya kau kecewa sekali padaku Harus berdusta kah aku? Pura-pura jadi perempuan yang begitu? Kau pasti tak tahu Betapa kata-katamu bagai sembilu Mengoyak dalam hatiku Merendahkan harga diriku Kau yang aku junjung Bukankah kau sudah tahu Bahwa aku tidak seperti itu Tak bisa kah terima saja aku? Kau yang aku junjung Aku ga sanggup berubah jadi begitu Tak bisa kah kau doakan saja aku? Jangan kau caci dan cerca melulu Kau yang aku junjung Aku berusaha menahan mulutku Berusaha menahan tangisku Lama-lama runtuh juga
Mendadak merasa lelah Seakan tubuh ini pecah Pikiran pastinya gundah Penat di hati membuncah Ingin ada seseorang di sebelah Yang ada saat aku payah Sabar ketika aku marah Sayangi aku tak terbelah Hai kamu yang entah dimana Kapan ya kamu ada? Kapan ya kita berjumpa? Aku inginnya segera Hai kamu yang entah dimana Apa kamu belum lelah berkelana? Apa kamu belum ingin melabuhkan jiwa? Denganku berbagi suka duka Hai kamu yang entah dimana Aku sudah lelah sendiri saja Ingin bersama kamu secepatnya Saling menyayangi seutuhnya Hai kamu yang entah dimana Bersua denganku yuk, segera? Lalu kita berkelana bersama Kesini dan kesana berdua